Tidak hanya menyoal keamanan kawasan, tes nuklir Korea Utara (Korut) juga dinilai memicu dampak bahaya yang lebih luas lagi, seperti “membangunkan” gunung berapi Baekdu, misalnya.
Bulan lalu, Korut kembali bikin geger, setelah melakukan uji bom hidrogen di lokasi yang hanya berjarak 70 mil dari Gunung Baekdu yang terbilang masih aktif.
Peringatan ini datang dari para ilmuwan Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan (Korsel) lewat sebuah jurnal ilmiah ‘Nature’, di mana tes nuklir Korut itu, berpotensi memicu letusan gunung terdahsyat dalam sejarah umat manusia.
Bulan lalu, Korut kembali bikin geger, setelah melakukan uji bom hidrogen di lokasi yang hanya berjarak 70 mil dari Gunung Baekdu yang terbilang masih aktif.
Peringatan ini datang dari para ilmuwan Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan (Korsel) lewat sebuah jurnal ilmiah ‘Nature’, di mana tes nuklir Korut itu, berpotensi memicu letusan gunung terdahsyat dalam sejarah umat manusia.
[next]
“Ledakan nuklir Korut diperkirakan menciptakan perubahan tekanan sebesar puluhan hingga ratusan kilopascal, menyebabkan kekhawatiran akan potensi letusan gunung berapi,” ungkap pernyataan ilmuwan di jurnal ‘Nature’ tersebut.
“Sebuah tes nuklir akan memungkinkan dampak langsung atau tidak langsung, pada aktivitas di gunung (Baekdu) dan hal ini jadi kekhawatiran besar,” lanjutnya, dinukil Independent, Jumat (19/2/2016).
Terakhir kali gunung dengan ketinggian tiga ribu kaki dan berada di perbatasan Korut dan China itu, terjadi pada 1903 silam.
Kala itu, letusan Gunung Baekdu tercatat sebagai salah satu yang terbesar di dunia, selain letusan Gunung Vesuvius di tahun 79 setelah Masehi dan Gunung Krakatau pada 1883.(oke)
“Sebuah tes nuklir akan memungkinkan dampak langsung atau tidak langsung, pada aktivitas di gunung (Baekdu) dan hal ini jadi kekhawatiran besar,” lanjutnya, dinukil Independent, Jumat (19/2/2016).
Terakhir kali gunung dengan ketinggian tiga ribu kaki dan berada di perbatasan Korut dan China itu, terjadi pada 1903 silam.
Kala itu, letusan Gunung Baekdu tercatat sebagai salah satu yang terbesar di dunia, selain letusan Gunung Vesuvius di tahun 79 setelah Masehi dan Gunung Krakatau pada 1883.(oke)