Marwan Jafar mengritik Garuda Indonesia setelah dirinya tertinggal pesawat

Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar membuat polling di sosial mediaTwitter terkait kinerja maskapai Garuda Indonesia yang baru-baru ini membuat dirinya kecewa.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Marwan Jafar mengritik Garuda Indonesia setelah dirinya tertinggal pesawat dan akhirnya mengalami delay selama satu jam di penerbangan berikutnya pada Rabu (24/2) kemarin.

Polling tersebut dibuat Marwan pada Kamis (25/2) sekitar pukul 14.00, dengan kicauan yang berbunyi 'Direksi garuda sebaiknya Di Evaluasi'.
Polling ini pun mengundang pro kontra di kalangan penggunaTwitter lain yang membaca kicauan Marwan.

Beberapa netizen yang mengaku pernah [next] dikecewakan Garuda Indonesia menganggap bahwa maskapai tersebut memang harus melakukan evaluasi.

Sementara, netizen yang lain menganggap bahwa kritik Marwan terhadap Garuda Indonesia semata-mata hanyalah untuk menutupi keterlambatannya di jadwal penerbangan pertama.
Sekretasi Kabinet RI, Pramono Anung menjadi salah satu orang yang ikut mengritik Marwan.
'Hari gini koq masih ada pejabat yg minta dilayani berlebihan, sudah ngga jamannya. Kalau terlambat ya ditinggal saja #Garudaku'.

Hingga pukul 14.30, lebih dari 50 persen orang yang mengikuti polling Marwan memilih setuju soal evaluasi direksi Garuda Indonesia.

Maskapai Garuda Indonesia memberikan klarifikasi terkait [next] kritik Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar yang mengatakan bahwa Garuda Indonesia belum bisa melayani penumpang dengan baik.

Untuk diketahui, Marwan Jafar mengritik Garuda Indonesia setelah dirinya tertinggal pesawat dan akhirnya mengalami delay di penerbangan berikutnya pada Rabu (24/2) kemarin.

Vice President Corporate Communications Citilink, Benny Butarbutar pada Kamis (25/2) menjelaskan, Marwan merupakan penumpang VIP yang seharusnya terbang pada pukul 08.05 menuju Yogyakarta dengan pesawat Garuda Indonesia GA204.

"Sampai panggilan terakhir terhadap penumpang pukul 08.00, penumpang VIP yang bersangkutan belum diketahui posisinya, " kata Benny.

Pesawat pun akhirnya lepas landas pada pukul 08.05, sementara belakangan baru diketahui bahwa Marwan saat itu masih berada di VIP Room Terminal 1.

"Semua penumpang kala itu sudah masuk ke [next] dalam pesawat. Kami harus mengutamakan kepentingan publik," kata Benny.

Benny mengatakan, pihak maskapai pun akhirnya menjalankan prosedur yang sesuai, yakni mengalihkan penerbangan Marwan ke jadwal penerbangan berikutnya.

Untuk mengakomodir penumpang VIP tersebut, kami membantu melakukan penngalihan pada penerbangan selanjutnya yakni GA206 pukul 10.05," kata Benny.

Rupanya, pesawat yang bersangkutan mengalami kendala teknis dan harus menjalani perbaikan. Jadilah jadwal penerbangan tersebut mengalami delay selama satu jam, dan baru berangkat pukul 11.05 menuju Yogyakarta.

Dari informasi yang dihimpun, Marwan yang saat itu menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada dengan frontal di depan publik mengatakan bahwa pelayanan Garuda Indonesia masih bobrok, dan terus merugi.

"Kami sudah menjalankan manajemen delay sesuai prosedur. Kami juga mohon maaf sebesar-besarnya terkait delay pada penerbangan tersebut, " katanya.(Wartakota.com)

Bagaimana pendapat anda?