Meski Bertato Seperti Yakuza, Imam Jepang Ini Puasa Penuh 8 Tahun Terakhir

Penampilan orang Jepang ini memang aneh, menyeramkan, dengan jenggot panjang rambut panjang.
Namun ternyata dia Imam Masjid Jepang yang selalu puasa penuh setiap bulan puasa selama delapan tahun terakhir ini.
"Saya naik haji ke Mekah Arab Saudi tahun 2007. Sejak itu menjadi Islam dan selalu menjalankan ibadah puasa juga 30 hari setiap bulan Ramadhan," ungkap Sheikh Abdullah Taqy Takazawa atau Taku Takazawa (44), orang Jepang yang jadi Imam MasjidJepang, biasa dipanggil Taqy, khusus kepada Tribunnews.com kemarin (21/2/2016).
[next]
Meskipun orang Jepang yang masuk Islam ini memiliki tato, tetapi dengan tekun dia menjalankan ibadah Islamnya dengan salat lima kali sehari.
Makan pun juga hanya yang halal, "Kalau halal ya makan kare saja bisa, telor, atau tempura, banyak sih yang halal di Jepang. Saya tidak minum alkohol. Minum bir pun yang non alkohol alias Alkohol Zero," katanya.
Banyak tato di badannya bukan berarti dia anggota yakuza, "Saya memang anak nakal dulu masih muda, berandalan, tapi tak pernah masuk jadi anggota yakuza. Tato kesenangan saya, kerja sebagai artis tato. Itu pun hanya ada satu tamu konsumen saya yang orang yakuz adan langsung kabur setelah ditato karena kesakitan," ujarnya
Bulan puasa yang dijalankannya selama delapan tahun terakhir ini diakuinya tak pernah gagal sehari pun.
"Memang berat puasa di Jepang karena waktunya lebih lama ya ketimbang di Indonesia," papar Taqy lagi yang pernah seminggu berlibur ke pulau Bali sebelum dia naik Haji tahun 2007 dulu, berdua diajak bersama temannya lelaki.
Meskipun puasa berat di Jepang, "Saya tetap teguh menjalankan ibadah Islam saya tersebut dengan senang, bahagia rasanya saat saya berpuasa, malah tambah segar rasanya," kata sang Imam Masjid Tokyo ini lagi.
Diakuinya memang ada beberapa orang Jepang melihat dirinya aneh, tetapi mengerti akhirnya karena dia Islam, "Kalau diajak makan, ya say abilang nanti malam saja ya setelah buka puasa."
Dari hal yang lain dengan orang Jepang umumnya itu, Taqy malah merasa bersyukur karena bisa menikmati akidah Islamsecara lebih baik rasanya dan semakin fokus dalam menekuni lebih lanjut agama Islam ini di samping fokus penelitiannya terus mengenai Al-quran yang yang menjadi buku acuan kaum muslim dunia.
"Semua saya pelajari sendiri termasuk Islam ini, tentu saja termasuk tanya-tanya ke berbagai kalangan muslim lainnya di mana saja berada. Moga-moga saja semakin sempurna Islam saya dan pengabdian saya bagi sesama umat muslim juga dapat lebih baik lagi, termasuk orang Indonesia yang saya tahu mayoritas beragama Islam," katanya.

Bagaimana pendapat anda?